Jika Hidup Adalah Mahjong Ways 2, Maka Cinta Adalah Scatter Hitamnya: Munculnya Jarang, Tapi Selalu Bikin Bahagia Setiap Waktu

Merek: INDORAJA
Rp. 1.000
Rp. 100.000 -99%
Kuantitas

Satu Putaran Penuh Harap

Sore itu, aku duduk di kursi plastik yang bunyinya selalu sama tiap kali digeser. Ngik. Di pojokan warung kopi dengan colokan yang sudah longgar. Hape di tangan, headset murah di telinga, dan jemari sibuk menyapu layar. Bukan cari berita, bukan juga balas chat mantan. Aku sedang memutar Mahjong Ways 2. Lagi.

Kalau kau belum pernah lihat bagaimana warna-warna huruf Cina beterbangan di layar, kau belum tahu apa itu absurditas visual yang bisa bikin detak jantungmu berubah-ubah dalam sepuluh detik. Ada saatnya layar jadi sunyi. Simbol jalan sendiri-sendiri, tak ada yang nyambung. Tapi di detik berikutnya, bum. Huruf emas muncul, berubah jadi pengganda angka. Lalu ada satu suara khas muncul dari langit digital: scatter. Kadang hijau, kadang ungu, kadang juga... hitam.

Nah, yang hitam ini istimewa. Karena ia muncul jarang. Tapi sekali datang, semuanya berubah.

Tentang Kemunculan yang Tidak Pernah Pasti

Aku pernah duduk berjam-jam hanya untuk melihat scatter hitam lewat sekali. Kadang ia muncul sendiri di gulungan kedua. Kadang muncul barengan dengan saudaranya di gulungan empat dan lima. Tapi lebih sering ia tak datang. Seolah tahu bahwa dirinya dirindukan. Dan semakin dirindukan, semakin ia memilih bersembunyi.

Aneh. Tapi persis seperti cinta.

Kau bisa menunggu. Bertahun-tahun. Satu demi satu orang lewat dalam hidupmu. Ada yang cocok, tapi timing-nya keliru. Ada yang nyambung, tapi intensitasnya miring. Dan ada juga yang cuma mampir untuk bikin hati deg-degan lalu pergi membawa hujan.

Seperti scatter hitam, cinta tidak pernah datang ketika kau benar-benar membutuhkannya. Tapi ketika ia akhirnya muncul, segala keributan dunia mendadak mereda. Tidak penting lagi saldo rekening atau notifikasi dari kantor. Karena yang penting cuma satu: bahwa sesuatu yang langka akhirnya datang juga.

Mahasiswa, Tukang Bakso, dan Scatter Hitam

Aku kenal seseorang yang memaknai hidupnya lewat Mahjong Ways 2. Namanya Dani, mahasiswa abadi jurusan ilmu komunikasi yang lebih fasih bicara soal teori semiotika di bilik warnet dibanding di ruang seminar kampus. Dani percaya hidup itu putaran. Dan di tiap putaran, selalu ada peluang kecil yang bisa mengubah segalanya.

“Kayak scatter hitam,” katanya sambil nyeruput es teh. “Lu enggak pernah tahu dia muncul kapan, tapi lu tahu, kalau dia muncul, hidup lu enggak akan sama lagi.”

Dani jatuh cinta pada cewek penjual bunga plastik di pinggir jalan. Setiap hari dia mampir beli satu tangkai, pura-pura buat ibunya. Padahal buat nunjukin muka. Dan tiap kali cewek itu senyum, Dani merasa seolah scatter-nya sudah muncul satu. Tinggal dua lagi. Tinggal dua lagi.

Ada juga Pak Har, tukang bakso keliling yang setiap sore lewat di gang rumahku. Dulu aku kira ia cuma tukang bakso biasa. Sampai suatu malam aku lihat dia main Mahjong Ways 2 di hape jadul, duduk sendirian di pos ronda. Matanya fokus, tapi bukan karena pengin menang. Kata dia, main game itu bikin dia bisa nungguin “tanda.”

Tanda apa, Pak?

“Tanda kalau hidup saya belum selesai,” katanya, pelan.

Menurut Pak Har, scatter hitam adalah metafora dari harapan kecil yang masih dia simpan. Untuk bisa kumpul sama anaknya di kampung. Untuk bisa buka warung bakso beneran. Buat bisa nonton sinetron tiap malam tanpa harus dorong gerobak.

Ada yang Datang, Tapi Bukan Selalu Tinggal
Banyak orang salah paham soal scatter hitam. Mereka kira, kalau sudah muncul, pasti bawa bahagia yang permanen. Padahal enggak juga.

Kadang scatter itu datang, bawa fitur yang bikin layar penuh huruf emas, pengali x3 yang berputar-putar, musik yang meledak-ledak. Tapi setelah semua selesai, kita tetap sendiri. Hape tetap panas. Kantong tetap bolong. Yang berubah cuma mood, sesaat. Selebihnya tetap harus lanjut jalan kaki pulang, mungkin sambil mikir, kenapa kita selalu percaya sama sesuatu yang tidak pasti.

Tapi manusia memang begitu. Kita percaya pada yang jarang, karena yang sering seringkali mengecewakan.

Bagaimana Kalau Cinta Itu Scatter Hitam?

Cinta, katanya orang bijak, tidak selalu datang dua kali. Tapi aku tidak percaya itu. Cinta bisa datang berkali-kali, tapi yang membuatnya spesial adalah kemunculannya yang tidak bisa diprediksi. Scatter hitam dalam Mahjong Ways 2 tidak selalu berarti jackpot. Tapi ia selalu bikin hati berdebar.

Dan seperti cinta, scatter hitam kadang muncul saat kita sudah lelah berharap. Saat kita sudah nyerah. Tapi justru di situlah kejutannya. Ia datang bukan karena kita pantas. Ia datang karena hidup memang suka bercanda.

Jadi ketika seseorang yang tidak kita duga mengirim pesan tengah malam, cuma buat bilang “udah makan belum?” atau ketika seseorang menatap kita lima detik lebih lama dari biasanya — itu mungkin scatter hitam juga. Tidak menjanjikan apa-apa. Tapi cukup buat bikin harimu berubah.

Terus Bermain, Terus Menunggu

Aku tahu ada yang bilang hidup itu bukan soal keberuntungan. Tapi siapa sih yang bisa benar-benar lepas dari keberuntungan? Bahkan yang paling rajin pun kadang kalah sama yang satu kali tembak langsung kena.

Mahjong Ways 2 tidak pernah janji akan kasih hasil besar tiap kali main. Tapi ia menawarkan satu hal yang sulit ditolak: kemungkinan. Dan itu cukup. Karena manusia tidak butuh kepastian. Kita hanya butuh alasan buat bertahan satu hari lagi. Dan kadang, alasan itu bisa sesederhana scatter hitam di gulungan kelima.

Kalau hari ini cinta belum datang, bukan berarti dia tidak sedang dalam perjalanan. Mungkin dia lagi nyangkut di algoritma hidup yang rumit. Atau mungkin dia cuma pengin bikin kita menunggu sedikit lebih lama, supaya pas dia datang, kita benar-benar siap.

Jadi kalau kau hari ini merasa hidupmu membosankan, ingat: putaran berikutnya bisa jadi berbeda. Bisa jadi giliranmu. Bisa jadi giliran hatimu dibikin senang. Atau dibikin rusuh. Tapi minimal... dibikin hidup.

Dan kalau kau kebetulan lihat scatter hitam itu muncul — baik di layar maupun di kehidupan — berhentilah sebentar. Hirup napas panjang. Dengarkan musiknya. Karena momen seperti itu jarang. Tapi justru karena itulah ia jadi berharga.

@INDORAJA