Gagal Nikah karena Calon Istri Kecanduan Scatter Hitam Mahjong Ways 2: Viral Chat 'Pilih Aku atau Jackpot, Bang
Dari Cincin Tunangan ke Reruntuhan Mesin Keberuntungan
Ada yang patah bukan karena tak cinta, tapi karena terlalu cinta. Bukan pada pasangan, tapi pada sesuatu yang lebih misterius, lebih menggiurkan, dan bagi sebagian orang lebih kejam. Namanya: Scatter Hitam.
Dari semua bentuk kehilangan, yang satu ini rasanya absurd. Bayangkan lelaki berumur 30-an awal, sebut saja Ilham, yang harus memutuskan tali pertunangan setelah dua tahun menjalin hubungan. Bukan karena ketahuan selingkuh atau dihantam perbedaan prinsip. Tapi karena calonnya tidak bisa berhenti membuka Mahjong Ways 2 setiap jam istirahat, setiap sebelum tidur, bahkan saat sedang fitting baju pengantin.
"Dia berubah. Matanya bukan lihat aku lagi, tapi tiga kotak scatter warna gelap itu. Kadang dia senyum sendiri, kadang ngamuk. Pernah sekali dia mimpi scatter-nya ilang," kata Ilham dengan wajah yang lebih mirip orang gagal ujian CPNS ketiga kali.
Scatter Hitam dan Daya Tarik Tak Terbantahkan
Mahjong Ways 2, buat yang belum tahu, adalah semacam gim keberuntungan yang mengambil estetika permainan papan Cina kuno dan menyulapnya jadi dunia visual yang nyaris hipnotik. Tapi bukan visualnya yang bikin orang betah. Bukan pula musik latar yang kadang terdengar seperti bar karaoke jam dua pagi. Yang bikin candu itu scatter hitam simbol keberuntungan pamungkas yang kalau muncul tiga, bisa bikin layar gemetar.
Ada rumor di kalangan pemain bahwa scatter hitam bukan cuma soal hadiah, tapi soal harga diri. Siapa yang bisa memanggilnya, dialah pemilik "tangan sakti". Dan seperti mitos-mitos lain di internet, keyakinan itu menyebar cepat. TikTok, grup Telegram, bahkan warung kopi depan kelurahan mulai jadi tempat diskusi soal "feeling scatter".
Maka masuk akal, atau setidaknya bisa dipahami, ketika seorang perempuan muda mulai menomorduakan rencana hidup demi mengejar sensasi yang tak terjelaskan dari satu putaran yang katanya "hampir dapet barusan".
Chat yang Menjadi Viral dan Menyulut Debat Nasional
Minggu lalu, tangkapan layar dari percakapan WhatsApp antara Ilham dan mantan calonnya tersebar. Kalimat di akhir chat itu langsung membelah netizen jadi dua kubu:
"Kalau harus milih, aku pilih scatter hitam. Maaf, Bang."
Sebagian menyebutnya gila. Sebagian lagi malah salut karena jujur dan konsisten. "Setidaknya dia tahu apa yang dia mau, dan itu bukan hidup domestik yang monoton," tulis satu komentar di Twitter dengan akun yang bio-nya bertuliskan: Anak Scatter, Bukan Anak Mama.
Lucunya, ada juga yang mencoba memahami dari sisi psikologi. Seorang konselor pernikahan yang diwawancarai media lokal bilang bahwa fenomena ini mirip dengan kecanduan dopamine. Sama seperti orang yang ngecek notifikasi setiap dua menit, hanya saja skalanya lebih besar, lebih mahal, dan kadang pakai uang jajan keponakan.
Ketika Dunia Digital Lebih Menjanjikan dari Janji Suci
Ilham, tentu saja, masih menyimpan bekas luka. Tapi dia juga mengakui satu hal yang membuat kita semua terdiam sejenak:
"Kalau waktu itu dia pilih aku, mungkin sekarang aku yang ikut kecanduan."
Karena cinta memang menular. Tapi adiksi kadang lebih menular lagi.
Mahjong Ways 2 bukan satu-satunya yang bisa bikin hubungan goyah, tapi dia adalah contoh sempurna tentang bagaimana dunia virtual bisa mengaburkan mana yang nyata dan mana yang hanya sekadar ekspektasi visual dengan soundtrack dramatis.
Bukan soal menang atau kalah. Tapi soal kehilangan arah di tengah harapan yang dibangun dari tiga kotak hitam yang jatuh dari langit layar.
Dan di ujung cerita, kita semua cuma bisa berharap: semoga Ilham menemukan yang lebih nyata, dan mantan calonnya suatu hari sadar bahwa tidak semua scatter datang tepat waktu.